Pulang yang selalu disukai
Semua orang suka pulang. Begitu pula saya. Siapa yang suka lagu dari Float berjudul Pulang? saya suka juga. Ngomong-ngomong tentang pulang, ternyata pulang banyak jenisnya. Yuk kita simak bersama;
Ada pulang kampung, saat pulang nya semua penat rutinitas harian kantor Dan pacuan kuda kehidupan dapat dihentikan sejenak. Tersenyum menyapa keluarga dirumah, melihat kembali Rumah tempat Kita menghabiskan waktu semasa Kecil atau bahkan sekedar melewati jalan jalan Yang dahulu setiap hari Kita lewati. Rasa nya Begitu hangat, tidak ada perbedaan terlalu pada mereka. Hanya Kita Yang semakin tua dengan tubuh yg tidak pernah Kita tanyai apakah dia lelah menuruti setiap pemaksaan gerak Kita atau tidak.
Ada pulang kerja. Larut mungkin biasa. Kadang disitulah seni nya. Pulang cepat tidak terasa nikmat kalau Kita tidak pernah pulang Larut. Walau kadang Kita pulang larut karena ketidak efisien an atasan Kita dalam mengatur waktu kerja efektif. Yah tugas Kita Hanya menelan nya dengan mengunyah terlebih dahulu. Pulang kerja tetap menjadi suatu kebahagiaan tersendiri. Bagi Yang sudah punya pasangan, melihat senyum pasangan Dan pelukan mesra darinya adalah penghargaan Yang luar biasa. Bagi Yang punya anak, bisa mengecup pipi anak Kita Dan bisa bercanda dengan mereka walau sejenak adalah penghilang lelah. Tak perlu rebus air hangat, cukup bercanda Dan bermain permainan sederhana. Oh, rasa nya dunia sudah sempurna.
Ada pulang modal. Tidak ada orang yang Mau berdagang Dan ingin merugi. Maka pulang modal adalah syarat penting untuk mencapai kesepakatan. Paling tidak, kalau pulang modal kita tidak rugi. Bisnis bisa cincai kalau kita bisa minimal pulang modal.
Pulang sekolah ada juga. Yang ini coba saja tanyakan pada diri saya di zaman dulu. Betapa riang nya Kita tatkala mendengar bel lonceng tanda pelajaran berakhir berbunyi. Kriiiingg……..Ah akhirnya selesai sudah belajar hari ini. Kemasi buku-buku mu Dan bersiap untuk permainan selanjutnya!
Kenalilah dirimu, maka Engkau akan mengenal Tuhanmu.
Pulang yang berbeda
Kawan, ada sebuah pulang Yang tiap orang berbeda dalam menyikapinya. Ya, itu lah Pulang Kita Yang terbesar. Berpulangnya Kita kepada asal penciptaan Dan kembali nya Kita pada Sang Maha Kuasa. Bagi orang Yang lama merindukan Tuhannya, tentu mereka akan sumringah. Semakin tua mereka bukan semakin loyo namun semakin tidak sabar. Mata mereka semakin bersinar, gairah mereka semakin berpendar. Lelah rasa nya jauh dari Nya. Menjalani seluruh kepenatan rutinitas hidup Yang mengunci hati Dan jiwa Yang cenderung membuat lupa kepadaNya.
Lelah sudah mendendangkan sajak merindu Dan berkeluh kesah tentang dunia, sesuatu Yang Engkau ciptakan untuk menguji kami, hamba Yang cenderung lupa.. namun inilah dunia.. Tempat Kita membuktikan cinta padaNya.. tempat kita menunjukkan rindu.
Walau demikian, ada juga orang-orang yang takut untuk pulang kepadaNya. Alasannya, dosa.
Ah sudahlah. Bukankah kita hidup di dunia ini semuanya sudah beres? kalaupun ada salah kita, apakah kita lupa kalau cintaNya jauh lebih besar dari dosa-dosa kita? bukankah Dia Yang Maha? dan Yang Maha jika diadu dengan apapun itu, termasuk dosa dosa kita, bukankah akan selalu menang? Tapi, nanti kan masih ditanya malaikat dll. Ah, siapa pula malaikat itu. Dia cuma pesuruh. Kenapa pula kita mesti takut pada pesuruh?
Semoga Kita semua bisa pulang dengan Perasaan bahagia. Terima kasih Rabb Engkau telah memanggilku kembali kepadaMu.
Yang aneh dari berpulang
Anehnya, ketika seseorang berpulang, sekitarnya bersedih. Semoga semua yang bersedih menyadari bahwa yang perlu disedihkan adalah kenangan indah bersama orang yang berpulang. Betapa berartinya mereka dalam hidup kita. Tak boleh, tak boleh… kita tak boleh sedih karena seseorang berpulang. Mereka lebih dulu menghampiri Tuhannya. Tuhan yang telah memberikan semuanya selama di dunia. Apa pula yang membuat kita sedih?
27 Agustus 2015, di edit pertama kali di Sidoarjo, 13 April 2023