Life awareness: Seni menyadari kehidupan agar hidup masuk akal

Life awareness. Menyadari kehidupan. Kehidupan dan kesadaran. Inilah kehidupan, era 1 sampai sekitar 100 tahun di dalam hidup kita bersama. Marilah kita bersama merenungkan apa saja yang harus kita sadari di dalam kehidupan kita bersama. Bukan tanpa alasan, banyak orang hidup tidak tenang karena gagal menyadari beberapa hal fundamental dalam hidupnya. Bagi yang telah menyadarinya, tidak akan terkejut, atau terkesima melihat fenomena-fenomenanya.

Di dalam hidup, akan selalu ada orang baik dan orang yang belum baik. Berharap semua orang bisa baik memperlakukan kita, bersahabat dengan kita, dan menyapa kita di setiap pertemuan adalah harapan yang aneh. Wajar saja kalau ada kenalan kita yang berpapasan tapi tidak menyapa kita. Mungkin dia tak melihat kita. Mungkin dia buru-buru. Mungkin juga dia sedang memikirkan hal lainnya. Kita pun juga begitu bukan kalau sedang tak fokus?

Tak semua kenalan kita punya adab yang baik. Biasa saja kalau ada yang susah ditagih ketika berhutang, atau hanya mencari kita ketika butuh saja. Manusia ya seperti itu. Maka, carilah teman-teman sejati. Dan tentu saja, tak mungkin teman sejati ini jumlahnya banyak. Sedikit. Bahkan sangat sedikit. Kalau sudah ketemu, ikatlah erat-erat. Jangan terkejut kalau nanti kamu temukan, bahwa istrimu atau suamimu, yang jadi teman sejatimu satu-satunya. Bersyukur kalau kamu punya yang lebih dari itu. Janji ya!

Hidup ini akan selalu diisi oleh si miskin dan si kaya. Jika kita ketiban jatah giliran miskin, jangan pernah iri dengki kepada si kaya. Kita tahu lah, membanding-bandingkan hidup kita dengan orang lain itu hal yang paling sia-sia di dalam hidup. Sumpah, gak ada gunanya!

Terus saja berusaha. Tugas kita cuma itu. Usaha maksimal, yang cerdas kalau usaha, jangan cuma keras. Habis kerja cerdas dan keras, tetap ingatlah di ujung usahamu, bahwa rejeki sudah ada ketentuannya. Dia-lah pemegang dan penulis catatannya. Jadi ya biasa saja. Kalau berhasil memang sudah jodohnya, kalau gagal, juga memang sudah jodohnya. Yang kita dapat kalau kita sudah maksimal, kita puas dengan usaha kita kemarin. Petani itu, tidak bekerja menumbuhkan padi. Yang dilakukan petani cuma nanam benih, mengalirkan air, dan tunggu padinya tumbuh. Yang menumbuhkan ya tetap Dia. Kalau sudah tumbuh jangan jumawa, karena hama bisa datang kapan saja!

 

Menyelam kedalam diri, menemukan diri sejati. Hidup yang penuh dengan keberartian, adalah dambaan setiap orang. 

Jika kita ketiban giliran kaya, janganlah berbangga. Kaya kita adalah karena takdirNya. Jika kita tidak ditakdirkan kaya, Sumpah, kerja 24 jam sehari pun tidak akan pernah membuat kita kaya. Ingatlah bahwa orang kaya punya tugas dan kewajiban. Ingatlah bahwa selamanya, tidak akan pernah bisa kita menghapus yang namanya orang miskin di dunia ini. Justru dunia bisa berputar karena 2 elemen ini bersinergi, si miskin dan si kaya. Kalau kita kaya, ingatlah ada orang lain yang bersedia bekerja untuk kita. Ya, mereka miskin. Kalau tidak miskin tidak lah mau mereka bekerja pada kita. Jadi, masih berani sombong karena kita kaya?

Selalu ada namanya saat sehat, dan saat sakit. Saat sehat semua seperti bisa kita taklukkan. Di saat sakit, semua seperti tidak ada gunanya. Yang paling utama hanyalah kesehatan kita. Ya, kesehatan itu modal utama untuk mencapai kebahagiaan lain-lainnya. Apalah arti punya uang banyak, kalau kita cuma bisa terkapar di rumah sakit. Apalah arti punya istri cantik bak bidadari, kalau tiap hari tidak bisa kita tiduri! Sungguh, kala kita sakit, baru kita mengerti betapa lemahnya diri ini. Berharap kita akan selalu sehat dan bugar, adalah harapan bodoh yang tidak akan pernah kesampaian. Sebaik apapun usahamu dalam menjaga kesehatan, you named it bro, bakalan ada aja saat kita sakit. Jatah kita sakit.

Di kehidupan kita ini, akan selalu kita ketemukan orang pintar dan orang bodoh. Orang pintar adalah orang yang lebih banyak tau dan lebih cepat belajar ketimbang kita. Sedangkan orang bodoh, adalah orang yang kurang banyak tau dan kurang cepat belajar, ketimbang kita. Artinya, kita merupakan orang pintar buat sebagian orang, dan merupakan orang bodoh buat sebagian yang lain. Semuanya relatif. Relatif terhadap pembandingnya. Berharap semua orang menjadi pintar dan mengerti tentang semua, adalah harapan konyol. Apalagi, mau jadi orang paling pintar yang setiap ditanya harus bisa menjawab. Banyak orang tergelincir disini. Ketika sudah tenar, pintar, dianggap ahli, ustad, profesor, apalah… Malu rasanya berkata “saya tidak tahu, bukan bidang saya….”

Di dalam hidup ini, ada saat muda, dan ada saat kita tua renta. Berharap diri kita terus muda dengan operasi plastik dan berolahraga setiap hari, adalah kekonyolan yang luar biasa. Usia peradaban manusia sudah berjuta juta tahun, belum ada namanya resep dari kematian. Menikmati muda, dan menikmati tua. Dua dua nya fase hidup yang tidak mungkin hadir dua kali. Pengalaman spiritual yang sengaja diberikan Tuhan untuk kita manusia. Jadi, jangan menentangnya. Nikmati masa muda, sebelum bergeser ke masa tua. Nikmati masa tua, karena menerimanya, adalah kunci untuk meresap kedalam kehadiran hari ini.

Di dalam hidup ini, selalu ada yang tidak suka dengan kita dan selalu ada yang suka dengan kita. Berharap semua orang bisa suka dengan kita adalah sebuah kebodohan. Rasulullah saja ada yang menghujat, ada yang membenci. Apalagi saya dan Anda? jadi ya biasa-biasa saja lah. Kalau gak suka ya jangan ketemu saya. Kalau suka, ya jangan ngerecokin hidup saya juga.

Di dalam hidup ini akan selalu ada jalan halal dan jalan haram. Anda dan saya bebas memilih mau jalan yang mana. Sama-sama bisa jaya. Sama-sama bisa bikin kita kaya. Happy? entahlah saya pikir bisa juga.

Selain itu, ingat selalu ada pasang dan surut. Seperti laut, hidup ini tidak stabil. Bayangkan betapa stagnan nya hidup kita kalau hidup ini datar datar saja. Justru kita dilatih untuk menjadi air yang tenang, dengan diguncang guncang kan ke kanan dan kekiri. Bersama kesulitan ada kemudahan. Jangan fokus pada kemudahannya, coba lihat kesulitan itu pasti ada!. Dia adalah keniscayaan dalam hidup ini. Kalau tidak ada kesulitan, tidak akan ada yang namanya kemudahan. Ya, mereka datang bersama-sama. Sepaket seperti dua sisi koin mata uang. Kita harus menelannya bersamaan agar tahu makna dibaliknya. Lagipula, kalau ingin mendapat saripati diri kita, kita harus siap jadi seperti kelapa. Siap dijatuhkan dari ketinggian, siap di cabut serabutnya, siap dipecah batoknya, siap di ambil daging kelapanya, siap diparut, dan siap di peras. Ah, ngeri banget…..

Di dalam hidup ini, ada diri Anda dan juga diri orang lain. Semua punya otak di kepala masing masing. Punya hati di dada masing masing. Berharap semua orang berpikiran yang sama dengan kita, adalah suatu kedunguan.

Dunia ini tempat sulit. Bukan tempat mudah. Tempatnya masalah ya di dunia ini. Kalau mau tidak punya masalah, silahkan hengkang dari dunia ini. Semua orang pengin masuk surga tapi tidak ada yang mau mati. Berharap hidup kita bisa tenang tanpa ada masalah apapun, adalah sebuah kedunguan yang luar biasa. Di setiap masa, ada masalahnya.

Beberapa hal diatas adalah keniscayaan dalam sebuah kehidupan. Berharap hal di atas tidak terjadi di dalam diri kita adalah sebuah kemustahilan. Bahkan manusia tertinggi pun, Rasulullah, merasakan semua hal tersebut. Dengan lebih menyadari hal tersebut, semoga kita dapat menyikapinya dengan lebih bijaksana. Sadarilah, dan kita akan bahagia.

If you can tell me what you want, I can tell you how to get them. The problem is, most of us don’t know what we want

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *