Tahun Baru: merenung lagi?

Selamat tahun baru 2011! Hidup memang serba tiba tiba. Tiba tiba saja kita sudah berada di tahun 2011. Padahal 2010 serasa belum genap 365 hari. Tiba tiba saja anda telah duduk di bangku perkuliahan. Padahal baru kemarin Anda berangkat menuju sekolah dasar dengan penuh semangat. Tiba tiba saja kita ditinggalkan oleh orang orang yang kita cintai. Padahal terima kasih belum sempat kita ucapkan. Dan tiba tiba saja kita ada disini. Padahal kemarin kita disana dan tidak pernah tau rasanya ada disini.

2010 telah terlewat. Genap satu tahun. Ya, satu tahun yang terdiri dari 365 hari. (Yang benar saja, 365 hari?) Anda benar. Kita semua telah melewati 8760 jam. Itu setara dengan 525600 menit atau 31536000 detik. Sebuah angka fantastis yang sama sekali tidak kita rasakan ketika melewatinya satu demi satu. Kabar baiknya, kita telah melewatinya. Tahukah Anda apa kabar buruknya?
Kita telah melewatinya…

Meminjam lirik lagu Bang Ebit G. Ade “tatkala letih menunggu”, kini saatnya kita instropeksi dan memeriksa lagi kebelakang. Jangan jangan, sesuatu yang kita cari selama ini justru telah terlewat saat kita melintas. Jangan jangan apa yang kita kejar selama ini, justru tersembunyi di lipatan halaman yang tertinggal. Menurut Anda, bagaimana jika demikian?

Kini, 2011 telah dimulai. Saya tidak tahu apapun tentang rencana Anda, tapi saran saya cuma satu. Mulailah kerjakan!. Tidak peduli seberapa sering Anda mencobanya dan gagal. Tidak peduli seberapa kelam dan buruknya Anda di masa yang lalu. Andalah yang menentukan mau jadi apa di tahun ini. Andalah yang memilih materi dari isi hati Anda sendiri. Jangan pernah percaya ramalan apapun tentang diri Anda di tahun ini. Percayalah, itu semua bohong.

Sekali Anda memutuskan untuk menjadi sesuatu, jadilah yang terbaik dalam hal itu. Jika Anda tidak kuat menjadi pohon besar yang dahannya senantiasa berderak derak karena tertiup angin, maka jadilah rumput kecil yang bergoyang lembut mengikuti dorongan angin. Jangan paksa diri Anda untuk mengerjakan mimpi besar dengan cara cara lama yang terbukti tidak berhasil. Jika Anda tidak mampu memecah batu besar yang menghadang jalan Anda menuju kebahagiaan, maka jadilah air yang saling menjauh melingkari batu untuk kemudian bersatu kembali setelah batu tersebut terlewati.

Tanpa bermaksud menggurui Anda atau siapa saja yang membaca tulisan ini, dengan hormat saya mengajak Anda untuk memikirkan kembali tujuan dan misi dari penciptaan kita di dunia ini. Jawabannya tentu beragam. Mungkin tergantung kepercayaan, atau lingkungan tempat dimana Anda tinggal. Sah saja jika setiap orang memiliki tujuan hidup yang berbeda beda. Namun, apapun tujuan dan misi Anda dalam kehidupan ini, cintailah diri Anda karena menginginkannya.

Selamat tahun baru 2011,
Semoga setiap yang terbaik dapat kita raih di tahun ini.
Amin

 

 

1 Januari 2011 diedit 13 April 2023

renungan tahun baru

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *