Begini cara mengubah takdir dengan pikiran kita: You are what you think [Seri memahami takdir dan ikhtiar berikut dinamikanya (1 0f 5)]

Pendahuluan

Pembahasan berikut ini adalah seri pertama dari seri memahami takdir dan ikhtiar berikut dinamikanya. Beberapa orang, sering bingung memahami takdir, ikhtiar, dan bagaimana posisi hubungan keduanya. Bahkan, seperti yang kita tahu bahwa di dalam khazanah historis islam juga telah dikenal lama, munculnya kaum jabariyah, qadariyah, dan ahlus sunah wal jamaah.

Jabariyah adalah aliran yang mengatakan bahwa semua adalah kehendak Allah. Berbuat dosa atau kebaikan, semua kehendak Allah. Manusia hanyalah robot yang dikendalikan oleh Tuhannya. Tak ada kekuatan apapun yang kita bisa lakukan untuk melawan hal ini. Qadariyah sebaliknya, ikhtiar manusia adalah penentu semuanya. Jika kamu mau kaya, ya bekerja keraslah. Jika kamu mau sehat, ya jaga kesehatan dengan olahraga, makan makanan bergizi, dll. Sementara itu, ahlus sunah wal jamaah, meng-klaim diri mereka sendiri berdiri di tengah. Manusia memang banyak ditentukan oleh takdir, namun ada ikhtiar kita yang terlibat di dalamnya sehingga manusia sah untuk dimintai pertanggung jawaban. Kalau orang tua dulu bilang, jodoh, mati, rejeki, sudah ditentukan. Mungkin tiga inilah setidak-tidaknya yang diatur oleh takdir ilahi. Yang lain sepertinya masih bisa kita upayakan sesuai keputusan kita dalam hidup. Lantas, bagaimana seharusnya kita menyikapi hal ini?

Well, pembahasan terkait takdir, ikhtiar, dan hubungan keduanya tidak mungkin selesai dalam satu pembahasan. Ada banyak sekali literatur dan referensi yang perlu kita tengok dan kita analisis dengan hati-hati dan seksama. Pada akhirnya, semua yang saya sampaikan disini adalah opini saya yang tidak mewakili pendapat siapapun atau kalangan manapun. Semua hanya sebatas apa yang saya tahu ketika membuatnya. Opini saya bisa salah, bisa juga benar. Opini saya bisa juga benar, tapi mengandung kesalahan. Bisa juga salah, namun mengandung kebenaran. Andalah yang memutuskan akan menelannya atau memuntahkannya. Teruslah belajar dan mencari ilmu, bergaul dengan lebih banyak orang, memperbanyak merenung dan berdiskusi dengan alam semesta, jangan lupa untuk selalu mengajak diskusi diri sendiri.

We are what we think

Pembahasan ini mengawali diskusi kita tentang takdir dan ikhtiar dari salah satu sisi ekstrim yaitu we are what we think atau Kita seperti yang kita pikirkan.

Saya akan mulai pembahasan ini dengan membahas tentang betapa hebat sekaligus mistisnya makhluk bernama mind atau pikiran. Apakah hal pertama yang kita lakukan setelah bangun tidur? jawabannya adalah berpikir. Ya, bahkan aktivitas ini adalah satu-satunya aktivitas yang terus kita lakukan meskipun sedang mengerjakan sesuatu. Saya ketika menulis tulisan ini sambil berpikir. Ketika menyetir mobil, kita berpikir, ketika berbaring, kita juga berpikir. Tidak ada satu momen pun dalam kesadaran kita yang dilalui tanpa aktivitas bernama berpikir. Bahkan, Allah SWT secara spesifik menyebutkan orang yang senantiasa berpikir tentang betapa menakjubkannya alam semesta dalam surah Ali Imran 190-191, yaitu:

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Mahasuci Engkau. Lindungilah kami dari azab neraka.”

The Law of attraction

Pikiran, sering di klaim, dan secara empiris mungkin juga benar, memegang kendali penting dalam kehidupan setiap manusia. Apakah kamu pernah membaca buku berjudul “the secret” karangan Rhonda Byrne? saya ingat membaca buku ini pertama kali sekitar tahun 2006 saat duduk di bangku SMA. Buku ini mengulas sebuah hukum alam semesta yang disebut sebagai “law of attraction”.

Secara sederhananya hukum ini menceritakan fenomena dalam hidup yang menurut Rhonda Byrne dipengaruhi oleh pikiran kita seperti:

  1. Pernah gak kita berpikir besok ingin bangun lebih awal dan secara otomatis badan kita keesokan harinya memang benar benar bangun lebih awal
  2. Pernah gak kita mikirin seseorang lalu tiba-tiba sekonyong-konyong orang tersebut lewat, atau telepon kita?
  3. Pernah gak kita datang ke sebuah mall dan takut gak dapat parkiran, lalu beneran donk kita susah cari parkiran alias gak dapet-dapet

Teori law of attraction meyakini bahwa pikiran kita adalah bentuk energi yang bisa menarik atau menolak apapun dalam hidup termasuk di dalamnya kesuksesan dan kegagalan. Rintangan dan kesempatan, bahkan kesehatan dan sakit juga datang karena pikiran kita.

Sebuah penelitian datang di sebuah kampung yang memiliki fenomena aneh yaitu, tidak ada satu anak pun di sana yang memiliki kelainan cadel. Hasil penelitian mengungkapkan jika ternyata, di kampung tersebut tidak dikenal istilah kata cadel. Bagaimana mungkin ada yang cadel sementara mereka tidak mengetahui apa itu cadel.

Fenomena di atas dan kejadian yang mungkin juga sering kita alami sendiri, membawa kita berpikir bahwa sepertinya, pikiran kita memang mengandung energi yang bisa menarik hal-hal datang kedalam hidup kita. Tidak cuma hal biasa, bahkan miracle bisa datang ketika kita mempercayainya. (ingat ke lagu mariah carey: when you believe). Menurut Rhonda Byrne, kita cuma perlu 3 langkah untuk mendapat apapun yang kita inginkan yaitu: ask, believe, dan receive. To ask artinya secara jelas menentukan apa yang ingin didapat dan memvisualisasikannya ke pikiran kita secara detail. To believe artinya punya keyakinan bahkan bisa dibilang keimanan bahwa sesuatu tersebut akan dihadiahkan oleh alam semesta kepada kita. Terakhir, to receive adalah bersikap terbuka dan merasa diberkahi bahwa semua adalah manifestasi dari keinginan kita.

Mestakung (semesta mendukung)

Sekilas teori di atas mirip dengan teori mestakung (semesta mendukung) yang dikemukakan oleh bapak fisika Indonesia yaitu Prof Yohanes Surya. Bedanya, mestakung meletakkan manusia tidak sebagai satu2nya objek yang make it happen, melainkan seluruh alam semesta. Didasari pada fenomena yang beliau sebut sebagai “self-organizing criticality” yaitu pada kondisi kritis maka sesuatu akan menata sendiri dan ini berlaku untuk setiap hal di alam semesta seperti air yang berubah menjadi uap ketika mencapai suhu tertentu, fenomena naiknya skill kita dalam melompat secara tiba tiba saat dikejar anjing, atau pebisnis yang tiba tiba menemukan jalan keluar ketika kondisi perusahaannya sedang kritis.

Mestakung memiliki 3 postulat hukum, yaitu:

  1. Hukum kritis: di setiap kondisi kritis ada jalan keluar
  2. Hukum langkah: siapa yang melangkah akan melihat jalan keluar, dan
  3. Hukum tekun: siapa yang terus melangkah ia akan mengalami mestakung

sampai disini kita disuguhi pandangan umum bahwa kita bisa mengatur apapun yang terjadi dalam hidup kita melalui ikhtiar kita sendiri, termasuk apa yang kita masukkan kedalam pikiran kita masing-masing.

Jose Silva Techniques (1950s)

Pada tahun 1950an, seorang bernama Jose Silva mengklaim menemukan metode yang efektif untuk membantu meningkatkan kemampuan diri sendiri melalui relaksasi, pengembangan fungsi otak tahap lanjut, hingga kemampuan melihat informasi tak terlihat. Teknik ini melibatkan pemikiran positif, visualisasi, meditasi, dan self hipnosis atau hipnotis pada diri sendiri.

Jose silva teknik saat ini diajarkan secara masif oleh Mindvalley, yang merupakan pengembangan dari filosofi general law of attraction dengan tambahan berbagai teknik untuk meningkatkan fungsi otak dan kemampuan metafisik. Jose silva juga lebih teknikal karena dia menyediakan metode khusus untuk melatih pikiran dan menguasainya.

Earl Nightingale

Sebuah rekaman fenomenal di tahun 1957 yang sampai hari ini masih bisa kita temukan di youtube di sampaikan oleh Earl Nightingale, seorang motivator, pembicara radio, sekaligus survival dari serangan pearl harbour. Rekaman ini berjudul the strangest secret, yang pada waktu itu terjual jutaan copy dan menjadi rekaman suara pertama yang meraih status Gold record.

Jika kita mendengarkan isi dari the strangest secret, terdapat satu pesan yang menjadi topik inti dari seluruh pembicaraan berikutnya yaitu: we are what we think about. Namun, untuk menjadi what we think, kita harus memahami pentingnya deklarasi goal / tujuan kita. Ibarat sebuah kapal, yang memiliki nahkoda dan awak lengkap, jika kapal tersebut punya pelabuhan tujuan, maka dia pasti akan sampai ke tujuan tersebut. Sebaliknya, meskipun kita punya kapal lengkap berikut nahkoda dan awaknya, namun kalau kita hanya menyalakan mesin meninggalkan pelabuhan tanpa tujuan spesifik, kita tidak akan sampai pada tujuan kita.

Seperti kata bible, apa yang kau tabur itulah yang kau tuai. Apapun yang kita tanam di otak kita, otak tak kan peduli, dan itulah yang akan kita tuai di kemudian hari. Earl Nightingale juga mengemukakan jika pikiran dan otak kita begitu mengesankan, kenapa tidak ada yang menggunakannya dengan baik. Menurutnya, itu karena kita mendapatkannya secara cuma-cuma alias gratis. Hal hal penting yang kita dapatkan secara gratis, kita cenderung melupakannya dan tidak menjaganya dengan baik. Persis seperti oksigen, keluarga, anak anak, alam yang asri, dsb.

Earl Nightingale melanjutkan dengan mengaitkan kekuatan pikiran kita dengan hukum aksi reaksi milik Isaac Newton. Dibalik semua aksi, akan ada reaksi yang sama persis. Artinya, untuk mencapai goal yang kita harapkan, kita harus rela untuk membayar biayanya.

Orang jawa timur bilang “jer basuki mawa beya”. Untuk mencapai kesejahteraan, perlu biaya. Dulu ketika saya kecil, saya berpikir biaya adalah uang dan hanya uang. Kalau mau enak, tidur di hotel bintang 5 misalnya, ya bayar biayanya. Padahal faktanya biaya bukan melulu tentang uang. Orang jawa timur sedang berkata, kalau kamu ingin jadi dokter, ya kamu harus tahan belajar ber jam jam untuk menguasai ilmu dokter. Kalau kamu ingin pekerjaanmu berhasil, ya tekunlah dalam bekerja, sabarlah menerima kritikan pelanggan, tahanlah kantukmu, dst. Semua hal ada biayanya.

Atas dasar hal hal di atas, Earl Nightingale merumuskan beberapa hal yang harus dilakukan orang yang ingin sukses:

  1. Mengerti secara emosional dan intelektual bahwa kita lah yang mengontrol pikiran kita yang akan membentuk hidup kita akan seperti apa
  2. Menghilangkan segala belenggu yang menahan pikiran untuk terbang tinggi sesuai dengan kemampuannya yang sebenarnya. Gunakan selalu imajinasi.
  3. Gunakan seluruh kemampuan kita untuk selalu berpikir positif pada setiap masalah yang kita hadapi. Ingatlah selalu bahwa otak memang dedesain untuk memecahkan masalah, sebesar apapun masalah itu.
  4. Simpan 10% penghasilan kita.
  5. Lakukan action dan tekunlah. Tak usah berpikir bagaimana caranya mencapai tujuan tersebut, alam semesta akan menjawabnya dengan baik. Hilangkan setiap pikiran negatif dan gantilah dengan pikiran positif.

Setiap yang mengetuk akan terbuka pintu untuknya. Setiap yang bertanya akan memperoleh jawaban. Setiap yang menabur pasti akan menuai. Sesederhana itu. Terus bergeraklah sampai orang lain melihatmu mustahil untuk gagal.

Ber-khusnudzon kepada Allah

Apa yang banyak kita bahas sebelumnya menurut saya sangat mempengaruhi cara kerja dan hidup orang barat. Mereka, yang notabene jarang memiliki keyakinan agama yang kuat, lebih memilih untuk mendahulukan logika dan cara berpikir kritis, mendahulukan effort atau usaha, dan menolak berbagai alasan untuk gagal karena keberhasilan sangat bisa diupayakan. Lantas, apakah konsep yang sama ada di dalam khazanah islam?

Ternyata, dalam khazanah islam kita mengenal istilah khusnudzon atau berprasangka baik. Salah satu sikap yang semestinya dimiliki oleh setiap muslim adalah berprasangka baik kepada Allah atau khusnudzon kepada Allah dalam kondisi apapun apakah ketika senang maupun ketika bersedih/ mendapat cobaan. Khusnudzon kepada Allah berbasis 3 pilar penting yaitu: Iman, harapan, dan cinta. Iman artinya percaya bahwa Allah lah Tuhan yang Maha Bijaksana, Maha Pengasih dan Penyayang yang pasti melakukan semua hal dengan alasan yang baik bagi kita. Pilar harapan artinya kita percaya bahwa Allah akan memberikan balasan setimpal untuk setiap kesabaran dan jerih payah kita. Cinta artinya kita merasa diberkati karena Allah telah memberikan banyak hal kepada kita.

Khusnudzon kepada Allah adalah sikap mental positif yang sejalan dengan konsep-konsep yang sebelumnya kita bahas. Jika kita selalu menanamkan pada diri kita khusnudzon kepada Allah dalam setiap situasi, maka akan muncul optimisme, akan muncul rasa cukup yang menyebabkan bahagia, serta akan muncul kepercayaan diri yang tinggi bahwa Allah, Tuhan yang Maha segala-galanya pasti tidak tidur dan melihat setiap ikhitar kita.

Di dalam alquran Surah Ar Ra’d 11 dikatakan bahwa

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللهِ إِنَّ اللهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ

“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar-Ra’d: 11).

Belum berhenti sampai disana, terdapat hadist qudsi yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah yang menyatakan bahwa Allah sesuai prasangka HambaNya (mutafaqun alaih). Allah mengabulkan doa seseorang yang berdoa kepadaNya dengan sungguh-sungguh. Allah berfirman: Berdoalah kepadaku, niscaya akan kuperkenankan bagimu (QS Al Mu’min 60).

Dari penjelasan di atas, kita dapat temukan beberapa perbedaan antara barat dan dari sudut pandang khazanah islam, setidaknya dari apa yang saya tahu. Di barat, tidak ada sama sekali melibatkan yang namanya Tuhan dalam progresif menuju sebuah kesuksesan. Sebaliknya, umat islam di ajarkan untuk berpikir positif, bekerja giat, dan tetap mengaitkan hasilnya kepada Allah SWT sebagai Tuhan semesta alam. Umat islam dituntut untuk menyadari bahwa semua hal yang terjadi adalah karunia dari Allah, sedangkan pemikiran barat, mengandalkan diri sendiri dan kemampuannya.

Kesimpulan Bagian 1

Tampaknya ada benarnya bahwa pikiran manusia yang sangat misterius ini dapat membawa pengaruh pada realitas hidup kita. Sejauh apa? mungkin masing-masing dari kita punya pengalaman berbeda beda. Silahkan sharing di kolom komentar jika Anda punya pengalaman tentang pikiran dan pengaruhnya terhadap dunia nyata. Terlepas dari konsep dikaitkan dengan Tuhan atau tidak, menurut saya keduanya tidak perlu dipertentangkan. Namun, kalau kita melihat pada realitas makro kosmos maupun mikro kosmos, saya berpendapat memang sudah sewajarnya kita sadar bahwa ada kekuatan yang jauh lebih besar dari kekuatan kita sendiri. Dialah kekuatan yang mengatur seluruh alam semesta ini, termasuk mengijinkan pikiran kita untuk mengambil bagian penting dalam realisasi dunia nyata. Dia lah Tuhan YME, Allah SWT yang mengijinkan otak dan pikiran kita untuk memiliki peran sedemikian besar. Lagi lagi, semua atas izin-Nya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *