Personal / Life Coach:
sepenting apa fungsinya?
Pentingnya seorang Coach, Mentor, Guru
Pernahkah Anda belajar matematika? Sejak umur berapa Anda mengetahui bahwa 10+10 = 20? Siapa yang mengajari Anda akan hal ini? Sekarang, coba bayangkan jika Anda diminta mengulang hidup Anda dan diminta untuk mencari tahu bahwa 10+10 = 20 secara otodidak!. Kira kira berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk menemukan bahwa 10+10 hasilnya adalah 20?
Walaupun tidak sepenuhnya sama, fungsi dari seorang coach mirip dengan guru dan mentor. Bedanya, guru dan mentor lebih mengajarkan hal teknis, membimbing Anda untuk mencapai skill dan kemampuan yang serupa dengan sang guru / mentor sehingga Anda bisa lulus ketika ada uji kompetisi. Seorang coach, tidak melakukan hal tersebut. Seorang coach tidak akan mengajarkan hal teknis. Ibarat ajaran tai chi dalam serial kungfu panda, coach yang hebat tidak mengubah Anda menjadi sesuatu yang lain. Coach yang baik mengubah Anda menjadi Anda yang benar-benar Anda.
Karena semua bakat dan kemampuan seseorang kadang terpendam di dalam diri mereka masing-masing. Yang dibutuhkan adalah pertanyaan yang tepat agar Anda mengerti bahwa sebuah masalah/ kesulitan pasti memiliki jalan keluar. Uniknya, solusi itu Anda sudah tau. Anda adalah pemeran utama hidup Anda masing-masing. Yang lain hanya figuran sehingga Anda tidak perlu terlalu memikirkan mereka.
Apakah coach lebih hebat dari coachee-nya?
Apakah ini artinya seorang coach lebih hebat daripada coachee nya atau orang yang sedang di coach? tidak sama sekali. Sebagai coach, kami hanya memberikan sudut pandang dan insight independen terhadap diri Anda. Coach Pill Jackson, pelatih Michael Jordan dan Kobe Bryant, tak pernah menjadi pemain basket handal seperti dua nama tadi. Namun dia mampu menciptakan strategi bermain yang baik, dan menempatkan orang terbaik dalam asuhannya untuk memenangkan pertandingan.
Beberapa orang memang memiliki insting dan naluri khusus. Mereka dibekali dengan semangat dan passion untuk membantu kehidupan orang lain agar lebih baik, dan syukurlah Tuhan juga memberikan banyak kelebihan untuk orang-orang jenis ini. Salah satu contohnya menurut 16 personalities MBTI adalah pribadi dengan tipe INFJ (Saya seorang INFJ-A). Tipe ini hampir bisa dipastikan bahwa membantu orang lain adalah tujuan hidup mereka.
Manfaat Personal/ Life Coach
Menemukan Tujuan & Prioritas
Kendala terbesar manusia bukanlah bagaimana mencapai tujuan, kita sangat mampu melakukan itu. Yang kita sering tidak mampu adalah setting tujuan, atau memilih tujuan. Saya bisa beritahu Anda harus melakukan apa ketika Anda beritahu saya tujuan Anda kemana.
Sumber Dukungan dan Teman Bicara
Setiap orang membutuhkan tempat untuk bersandar, terlebih untuk mereka yang dalam kesehariannya menjadi tulang punggung, penggerak, atau bahkan sandaran bagi banyak orang lain. Personal/ Life coach dapat menjadi teman terbaik dalam hal ini.
Membuka potensi untuk mencapai kesuksesan lebih banyak
Coach yang baik dapat mengenali potensimu yang belum tersalurkan dan mengubahnya menjadi alat untuk meraih lebih banyak kesuksesan bagimu dari berbagai bidang termasuk keluarga dan karir profesional
Ngobrol dengan saya
Mulailah dengan sesi diskusi 30 menit gratis bersama saya. Dalam sesi ini, kita akan berdiskusi tentang tiga hingga lima hambatan yang sedang Anda hadapi (saya lebih suka menyebutnya tantangan). Berikutnya, kita diskusikan kepercayaan awal Anda terkait hal ini dan pada bagian akhir, Anda akan menentukan visi dan goal yang ingin Anda raih di masa depan.
Coach terhebat sepanjang sejarah manusia
Coach terhebat yang pernah ada di muka bumi ini adalah Rasulullah Muhammad SAW. Beliau adalah guru spiritual, coach, mentor, sekaligus guru terhebat bagi keluarga dan para sahabat beliau. Bagaimana tidak? beliau dapat memahami setiap lawan bicaranya sehingga dapat menyesuaikan jawaban menurut siapa yang beliau hadapi.
Sebagai contoh: Dikisahkan pada suatu ketika dua sahabat beliau Umar Bin Khattab dan Abu Bakar berselisih tentang bagaimana cara membaca al-quran yang baik. Umar Bin Khattab, seseorang yang berkepribadian keras dan pemberani, selalu membaca alquran dengan mengeraskan suara. Menurut beliau, alquran adalah firman Allah SWT yang pasti benar dan sangat mulia, tidak layak dibaca dengan suara pelan. Sebaliknya, Abu Bakar yang berkepribadian lembut dan santun, membaca alquran dengan tanpa mengeraskan suara. Menurut beliau, firman Tuhan tidak semestinya dibaca dengan keras agar lebih sopan dan sesuai adab yang baik.
Singkat cerita kedua sahabat nabi ini kemudian mengadukan hal ini kepada Rasulullah. “Ya Rasulullah, berikan solusi untuk kami berdua!”. Melihat permasalahan ini, apa jawaban Rasulullah SAW? kata beliau, “mulai saat ini, Abu bakar silahkan membaca alquran dengan mengeraskan suara. Sebaliknya, Umar, silahkan baca alquran dengan tidak mengeraskan suara”.
Apa maksud Rasulullah dengan jawaban ini? ternyata Rasulullah mengetahui dengan sangat baik bahwa yang menjadi masalah bukan argumen kedua sahabat tersebut. Yang jadi masalah adalah keduanya sedang mengikuti hawa nafsu masing-masing dalam beribadah. Keduanya punya argumen yang sama-sama benar, namun beribadah dengan mengikuti nafsu. Oleh karena itu Rasulullah ingin menekan nafsu tersebut dengan membalik/ membelakangi apa yang diminta oleh nafsu mereka masing-masing.
Dalam kisah lain, Rasulullah ditanya oleh seorang pemuda. Ya Rasulullah, saat ini aku bahagia karena jika aku punya permasalahan, aku bisa mencari engkau dan bertanya langsung kepada engkau. Tapi, apa yang harus aku lakukan jika suatu hari nanti engkau tiada di tengah-tengah kami? Rasulullah menjawab, ikutilah Alquran dan hadistku, barangsiapa memegang keduanya dengan teguh, maka tak akan tersesat. Belum puas, pemuda tadi melanjutkan, Bagaimana jika aku tidak menemukan dalam keduanya ya Rasulullah? Kemudian Rasulullah SAW menjawab, tanyakan pada hati nuranimu.
Banyak orang berhenti disini, padahal Rasulullah menjawab seperti itu tidak asal menjawab. Kenapa? bagaimana caranya seseorang membedakan antara yang baik dan buruk melalui hati nurani? ya, Rasulullah ternyata tahu bahwa latar belakang pemuda ini adalah baik dari kecil. Ia dididik dengan baik oleh kedua orang tuanya, diberi makan dengan nafkah yang halal, dan lain sebagainya. Rasulullah mampu melihat bahwa hati nurani pemuda ini bersih, sehingga mampu membedakan yang baik dan buruk. Hal berbeda bisa saja tidak bisa diterapkan akibat seseorang terlalu banyak berbuat maksiat, selalu makan makanan haram, melakukan dosa besar, dll sehingga kejahatan bisa dinilai baik bagi orang seperti ini.
- Semua
- Financial Freedom & Investation
- Opini & Narasi
- Self Development
- Self Reflection
- Sharia Economy & Finance
- Startup & Business Ideation
- UKM & Business Management
- Uncategorized
- By: M. Dudun Anugerah Wadi
- Date: Juli 3, 2023
Jangan keliru! Key resources ini yang harus kamu miliki dalam bisnis [BMC Series 6]
- 1 min read
- 0 comment
- By: M. Dudun Anugerah Wadi
- Date: Juni 28, 2023
Wajib tau 7 jenis Revenue Stream ini agar bisnis kamu bisa cuan [BMC Series 5]
- 3 min read
- 0 comment
- By: M. Dudun Anugerah Wadi
- Date: Juni 28, 2023
6 Contoh Customer Relationship: Hubungan tipe apa yang ingin kamu jalin dengan customer [BMC Series 4]
- 4 min read
- 0 comment