Dilema UKM untuk tumbuh
UKM Tumbuh menjadi korporasi? why not? Banyak UKM dapat tumbuh berkembang dengan cepat ketika awal kemunculannya. Dari sales Rp. 0, dalam waktu tidak sampai 5 tahun, mereka dapat sangat cepat bertumbuh dan tiba tiba saja telah memiliki omzet milyaran rupiah. Hal ini dikarenakan sang founder masih sangat fokus mengembangkan bisnisnya, bentuk organisasi yang masih ramping dan kecil, serta pasar yang belum jenuh oleh produk atau layanan yang UKM sediakan. Sang founder masih sangat senang dengan ‘mainan baru’ nya.
Sayangnya, setelah beberapa waktu berjalan, UKM sering menemui plateau atau stagnasi. Kondisi ini disebabkan oleh banyak hal diantaranya kondisi market yang telah jenuh, bertambahnya kompetitor, atau kurangnya inovasi produk sehingga customer sudah bosan (Sumber). Selain itu, ketika organisasi semakin membesar, banyak pelaku UKM atau pemilik bisnis tidak memiliki bekal yang cukup untuk menjalankan perusahaan profesional. Bahkan ada beberapa pelaku UKM yang tidak ingin posisinya di perusahaan sebagai owner dan direktur tergantikan oleh orang lain yang lebih profesional. Padahal, untuk menjadi seorang entrepreneur sukses Anda harus berani berkata bahwa Anda tidak bisa dalam hal tertentu dan harus menggunakan bantuan profesional. Perhatikan bagaimana Jack Ma membangun perusahaan dengan meng-hire orang orang yang lebih pintar darinya.
Saya menyediakan sesi konsultasi bisnis untuk optimasi profit dan mulai menjalankan bisnis secara autopilot.
First thing first, kunci pertumbuhan UKM
Walaupun setiap UKM memiliki permasalahan yang tidak sama dan memerlukan pendekatan yang berbeda-beda, secara umum berikut saya sampaikan beberapa hal yang dapat dilakukan UKM untuk berkembang seperti perusahaan besar:
1. Buat rencana bisnis yang jelas
Tetapkan tujuan yang jelas untuk bisnis Anda dan kembangkan peta jalan yang menjelaskan bagaimana Anda berencana mencapai tujuan tersebut. Tidak ada korporasi besar yang tidak memiliki hal ini. Jadi, jangan pernah berharap untuk menjadi perusahaan besar jika Anda tidak pernah serius membuat rencana bisnis setiap tahunnya. Target dan indikator pencapaiannya perlu jelas sehingga tim dapat mengerti kemana harus berlari. Tanpa goals dan target yang jelas, Anda hanyalah seperti seseorang yang mengendarai mobil tanpa tujuan.
2. Bangun tim yang kuat
Rekrut orang yang tepat dan bangun tim yang berkomitmen untuk membuat bisnis Anda sukses. Tidak mudah memang menemukan kandidat yang pas, namun percayalah diluar sana banyak sekali orang orang terbaik yang menunggu untuk dipekerjakan dan mengaktualisasi diri mereka. Yang harus Anda berikan adalah kepercayaan, kesempatan untuk berbuat kesalahan, jenjang karir yang jelas, kesempatan berkembang, dan penghargaan yang layak.
Semua korporasi besar melakukannya. Bahkan, seperti yang Anda tahu mereka bahkan sengaja merekrut karyawan baru langsung dari kampus-kampus terkemuka. Tujuannya cuma satu, mendapatkan talent terbaik secepat mungkin sebelum mereka melihat peluang di tempat lain. Jika Anda tidak menyadari kompetisi talent war yang sedang terjadi ini, bersiaplah segera tertinggal karena perusahaan besar tidak pernah tergantung pada satu atau dua orang saja.
3. Manfaatkan teknologi sebaik mungkin
Manfaatkan teknologi untuk menyederhanakan proses bisnis Anda dan mengotomatiskan tugas-tugas yang berulang. Dunia hari ini berbeda jauh dengan dunia 20 tahun lalu ketika teknologi tidak seperti sekarang. Dunia hari ini dapat memproduksi level produktivitas 10 hingga 100 bahkan 1000 kali lebih cepat dibanding dunia 20 tahun lalu.
Coba bayangkan bagaimana orang tua kita dahulu menyusun skripsi menggunakan mesin ketik manual. Betapa menyusahkannya! sekarang, penulisan seperti itu dapat diselesaikan dalam semalam!
Jika Anda telah menyadari kengerian teknologi dan manfaatnya terhadap bisnis Anda, maka bergeraklah dan mulai memanfaatkannya. Teknologi tidak akan menggilas siapa-siapa. Orang yang menggunakan teknologi lah yang akan menggilas orang yang tidak menggunakannya.
4.Investasi dalam pemasaran:
Kembangkan identitas merek yang kuat dan strategi pemasaran untuk mempromosikan bisnis Anda dan menarik pelanggan baru. Korporasi besar tidak pernah melakukan bisnis tabrak lari. Mereka membangun branding, dan meyakinkan customer bahwa mereka akan melayani pelanggan selama mungkin. Jika Anda adalah pemilik bisnis UKM yang namanya belum dikenal, atau bahkan Anda belum memberikan nama untuk produk Anda, kini saatnya untuk berubah.
Branding yang baik merupakan aset perusahaan yang tak ternilai. Anda mungkin mengenal istilah TOMA, atau top of mind. TOMA dapat Anda jadikan sebagai salah satu goals. Dengan demikian, Bisnis UKM Anda akan terus berkembang dari sisi branding.
5. Fokus pada layanan pelanggan
Berikan layanan pelanggan terbaik dan bangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan Anda. Kembali lagi, korporasi besar tidak pernah membuat bisnis tabrak lari. Ini berarti setiap pelanggan harus Anda perlakukan sebagai pelanggan jangka panjang. Umumnya, sekitar 60% – 80% revenue bisnis Anda akan datang dari pelanggan eksisting, sementara sisanya dari pelanggan baru.
Kabar buruknya, biaya mendapatkan customer atau pelanggan baru seringkali lebih tinggi daripada biaya untuk menjaga hubungan dengan customer lama. Pertanyaannya, apa saja yang telah Anda lakukan untuk menjaga customer lama Anda? coba list hal-hal yang telah Anda lakukan untuk menjaga customer lama Anda, dan jejerkan dengan hal-hal yang Anda lakukan untuk mendapatkan pelanggan baru. Anda akan terkejut betapa sedikitnya apresiasi yang Anda berikan untuk customer lama Anda.
6.Perhatikan arus kas
Untuk memastikan pertumbuhan bisnis layaknya korporasi, satu faktor penting yang harus dijaga dan diawasi adalah keuangan Anda. Pengelolaan arus kas harus hati-hati untuk memastikan kesuksesan jangka panjang bisnis Anda. Finansial bisnis sama halnya dengan finansial kita sendiri. Yang terpenting adalah cash flow. Tidak masalah jika bisnis Anda memiliki hutang dengan nilai tinggi dari pihak ketiga, yang terpenting adalah hutang tersebut produktif, menghasilkan perbaikan produksi dan efisiensi, serta cicilannya aman untuk cash flow Anda.
Disini, Anda sangat perlu memperhatikan pengeluaran-pengeluaran dan melakukan disiplin terkait keuangan sesuai standar korporasi besar. Jika belum bisa, setidaknya Anda mulai mengarahkan kesana. Setiap pengeluaran harus memiliki bukti, tercatat, dan akuntabel. Saya pernah melihat UKM yang melakukan praktik reimburse melalui whatsapp, tanpa bukti jelas, dan bahkan angkanya dibulatkan. Alasannya sederhana karena yang melakukan pengeluaran adalah owner sendiri. Hal seperti ini tentu tidak bisa dilakukan jika Anda ingin tumbuh seperti korporasi besar.
7. Tetap fleksibel
Yang harus dilakukan berikutnya agar bisnis UKM Anda bertumbuh seperti halnya korporasi adalah bersedia beradaptasi dan menyesuaikan strategi bisnis Anda sesuai kebutuhan untuk tetap kompetitif di pasar yang cepat berubah. Ingat, bisnis tidak mati, leader atau pemimpin nya lah yang mati dan tidak berinovasi sehingga bisnisnya tidak bisa beroperasi lagi.
Tentu saja, tanggung jawab untuk tetap fleksibel ini bukanlah dan tidak boleh menjadi tanggung jawab pemilik UKM saja, namun seluruh tim. Disinilah pentingnya membangun budaya kerja yang baik. Anda perlu menemukan value terpenting yang harus dimiliki oleh setiap karyawan yang mendorong mereka untuk tetap fleksibel dan relevan dengan perkembangan zaman.
Kompetisi hari ini bukan tentang modal atau resep rahasia, kompetisi hari ini tentang mendapatkan talent terbaik dan membuat mereka membangun mimpi Anda bersama-sama
Penutup
Pada akhirnya, menjadi korporasi besar atau tetap menjadi UKM adalah pilihan dari para pendirinya. Tidak ada yang salah karena itu adalah pilihan pribadi masing-masing founder. Namun, jika saya ditanya apakah bisnis saya perlu menjadi besar? saya akan menjawab: untuk melayani lebih banyak orang dan memberikan kontribusi pada dunia yang lebih banyak, tentu saja YA. Anda harus menjadi besar. Berikan ikhtiar terbaik kita selalu untuk setiap apa yang kita lakukan, hasilnya biarlah Tuhan yang menentukan.
Sidoarjo, 13 April 2023