Ternyata Mudah! Cara Mempengaruhi Orang Lain (Bag 1)

Mempengaruhi orang lain adalah sebuah skill yang sering berguna bagi siapapun, apapun pekerjaan kamu. Apakah kamu seorang guru, salesperson, pengacara, dokter, atau orang tua, terkadang beberapa situasi mengharuskan kita untuk mampu mempengaruhi lawan bicara kita, atau lebih luas lagi kepada sekitar kita. Di bagian pertama ini, saya ingin mengajak kamu untuk belajar mempengaruhi orang lain dengan salah satu tools yang paling sering dibicarakan oleh orang-orang sukses, berpengaruh, dan bahkan karismatik.

Pre-assessment

Sebelum kita memulai, saya persilahkan kamu untuk menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini. Jawablah dengan refleksi pada dirimu sendiri, pada setiap pengalaman terbaikmu.

  • Pikirkan tentang orang yang paling berpengaruh dalam hidupmu. Siapakah dia?
  • Kenapa dia sangat berpengaruh dalam hidup kamu? apa hal spesifik yang sudah dia katakan atau contohkan?
  • Apa hasil dari pengaruh orang tersebut dalam hidup kamu?
  • Apa yang bisa kamu lakukan saat ini untuk menghargai pengaruh positif dari orang tersebut?

Siapa yang ada di dalam jawaban pertanyaan pertama di atas untukmu. Ibu? ayah? guru? pasangan hidup? sahabat? mentor? ya, kamu bisa menulis siapapun. Bahkan, kamu bisa menulis lebih dari satu nama untuk pertanyaan di atas. Ijinkan saya berbagi sedikit terkait orang yang mempengaruhi hidup saya sebagai contoh. Saya pilih guru saya, dengan ajaran spesifik tentang kejujuran dan kepasrahan total kepada Tuhan Yang Maha Esa yang beliau selalu ajarkan.

Beliau adalah guru SMA untuk mata pelajaran SMA. Pak Sudarmadji namanya. Beliau sering menyingkat namanya sendiri menjadi DMJ. Entah kenapa, di tangan beliau, pelajaran yang saya tidak suka bahkan tidak paham dari SMP, yakni Fisika, menjadi menyenangkan. Tetap menegangkan tentunya ketika kita tidak bisa memahaminya, namun, Fisika di tangan beliau adalah ilmu yang sangat menarik yang rasanya sayang banget kalau kita tidak kuasai. Cara beliau mengajar, sangat berbeda dengan guru lain. Beliau menekankan pemahaman, bukan hafalan. Lebih lebih, Beliau sering menyisipkan pesan pesan tentang sungguh luar biasanya Tuhan yang menciptakan kita dan seluruh alam semesta ini.

Yang menarik berikutnya adalah cara beliau mengajarkan kejujuran kepada kami para siswanya. Saya masih ingat, ketika itu ujian semester sedang berlangsung. Beliau dapat giliran menjaga kelas saya. Semua orang langsung terdiam ketika beliau masuk. Bukannya apa-apa, beliau ini aura nya memang karismatik sekali. Anak yang biasa slengekan atau bahasa Indonesianya bercanda hingga terlalu, pun tidak berani untuk seperti itu di depan beliau. Tanpa banyak bicara, beliau membagikan soal ujian. Setelah itu, beliau kemudian berdiri di depan dan mulai menyampaikan beberapa hal.

Pertama, beliau bicara tentang kejujuran dan kenapa kita harus jujur. Jujur akan membawa kemujuran. Itu sudah pasti dan terbukti. Tuhan sangat mencintai orang yang jujur. Percayalah yang jujur akan beruntung. Kalau sudah beruntung, tidak ada yang bisa mengalahkannya. Kalimat ini pendek, tapi sangat mengena. Kebetulan beliau sudah sering menceritakan pengalaman beliau, murid-murid beliau lainnya, yang sudah mengaplikasikan sendiri teori tentang kejujuran pada jam pelajaran beliau sebelumnya. Sehingga, saya pribadi langsung mengingat cerita-cerita beliau tersebut. Perlu dicatat bahwa resiko kita kalau jujur dalam ujian, ya siap menerima nilai jelek jika memang kita tidak bisa mengerjakan.

Yang selanjutnya terjadi, mungkin di luar kebiasaan. Ternyata beliau selalu melakukan hal tersebut. Setelah selesai memberikan wejangan, beliau langsung meninggalkan kelas. Beliau baru kembali beberapa menit sebelum waktu ujian berakhir. Ya, kelas dibiarkan tanpa penjaga. Disitu, tentu masih banyak yang mencontek. Tapi, ada banyak juga yang memilih untuk jujur mengikuti kata kata Pak DMJ.

Meniru Orang yang paling Dikagumi

Pertanyaan-pertanyaan di atas, berangkat dari sebuah hasil penelitian. Survey yang dilakukan kepada orang-orang top berpengaruh dari berbagai jenis perusahaan dan bidang, lalu mereka ditanya “Bagaimana cara kalian mempengaruhi orang lain?” kebanyakan dari mereka justru akan menceritakan tentang bagaimana sosok penting dalam hidup mereka mempengaruhi hidup mereka.

Ya, cara mempengaruhi orang lain yang pertama adalah dengan cara meniru orang yang paling kita kagumi. Ini tidak hanya tentang sebuah skill, tapi tentang estafet kebaikan yang harus kita sebarkan kepada sekitar kita. Pak DMJ mengajarkan saya tentang kejujuran. Hal yang sama akan saya ajarkan pada anak-anak saya.

Yang menarik, kita bisa meng copy paste cara orang yang kita kagumi tersebut. Perhatikan bagaimana mereka bersikap, bagaimana mereka memotivasi, cara mereka menyemangati, bukan menjatuhkan mental. Kita bisa memodifikasinya dengan cara kita sendiri tentunya. Tambahkan bumbu-bumbu pribadi agar kita lebih menikmati prosesnya.

Secara langsung maupun tidak langsung, kita sedang meng imitasi hal hal dari dunia luar secara terus menerus. Sebagian ada yang kita peroleh dari buku, sebagian lagi dari google, sebagian lainnya dari youtube. Proses imitasi ini tidaklah salah. Seperti halnya kita sebagai seorang muslim diminta untuk mencontoh Kanjeng Nabi Muhammad SAW, sebaik yang kita mampu.

Ada hal sepele yang kita sering lupakan. Bagaimana kita telah hilang dari kebaikan yang sejati, lantaran hilangnya sosok utama dalam hidup kita. Bahkan, kita berlomba untuk mengcopy orang lain yang kita anggap hebat. Padahal, jika kita membaca dan mengenal sosok utama ini, pastilah semua sosok yang lain tidak berarti. Ya, dia adalah nabi kita, nabi besar Muhammad SAW. Secuplik video dari kyai karismatik alm Kyai Syairozi ini mungkin bisa memberikan sedikit pengantar tentang sejatinya orang yang baik dan kenapa kita harus mencontoh nabi.

“Orang yang baik adalah, orang yang bisa baik kepada orang yang jahat.”

Alm. Kyai Ahmad Syairozi

Penutup

Sebagai penutup, ijinkan saya mengatakan bahwa orang yang paling berpengaruh di dunia, adalah Nabi Muhammad. Dalam tataran individu, selain kedua orang tua kita, ayah dan ibu, yang seharusnya paling berpengaruh dalam hidup kita adalah beliau. Pertanyaan besar akan muncul jika kita belum kesana. Kok bisa kita belum kesana? mungkin salah satu jawabannya adalah karena kita tidak mengenal Baginda Nabi sebaik kita mengenal orang tua kita.

Sudah berapa banyak sirah yang kita baca? seberapa sering kita mendengarkan kisah tentang beliau? seberapa hafal kita dengan nama-nama keluarga beliau? apakah kita lebih hafal nama aktor drama korea? atau influencer tiktok yang lagi happening?

Semoga kita dipermudah oleh Allah untuk menemukan jalan cinta pada NabiNya. Karena mencintai nabi, adalah hal paling utama tapi sederhana, yang bisa kita lewati untuk sampai kepadaNya.

Wallahua’lam bissawab

Sidoarjo, 15 Maret 2022. Terakhir di update: 15 Maret 2022

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *